Book Name:Jisme Pak Ke Mojizat

Melihat ke segala arah secara merata

Sahabat Abū Hurairah رَضِىَ الـلّٰـهُ عَـنْهُ menyatakan:

Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم memimpin kita dalam shalat dẓuhur, dan seseorang di baris terakhir melakukan kesalahan pada saat itu. Setelah selesai, Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم selesai dengan salam dan memanggil orang di baris terakhir tersebut. “Wahai si fulan!”, beliau berkata, “Apakah kamu tidak takut kepada Allah عَزَّوَجَلَّ ? Apakah kamu tidak sadar bagaimana kamu shalat? Apakah kamu menganggap tindakan kamu tidak terlihat oleh ku ? Demi Allah عَزَّوَجَلَّ , aku melihat ke belakangku itu sama seperti aku melihat ke depan.”

سُبْحٰنَ اللہ Belum pernah ada orang yang memiliki penglihatan seperti ini!

Mufti Aḥmad Yār Khan NaꜤīmī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menambahkan:

Hadits ini membuktikan banyak hal:

1.   Mata Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dapat melihat ke segala arah, baik terang maupun gelap.

2.   Tidak ada sesuatu pun yang dapat menjadi penghalang untuk menyembunyikan sesuatu dari penglihatannya.

Nabi صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم sedang memimpin shalat, dan beliau melihat apa yang dilakukan seseorang di baris terakhir. Ada banyak barisan dan banyak orang di antara keduanya, tapi hal ini tidak menghalangi pandangannya sama sekali. Nabi Sulaiman عَلَیْہِ السَّلَام melihat dan mendengar semut dari jarak tiga mil. Āṣif bin Barkhiyā رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه berada di Syria ketika beliau melihat tahta Bilqis di Yaman. Nabi ꜤĪsā عَلَیْہِ السَّلَام dapat melihat apa yang orang makan di rumah mereka, dan gandum yang disimpan di dalamnya.

Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم adalah pemimpin para nabi (jadi mengapa matanya tidak bisa melihat apa yang dekat dan yang jauh, yang terlihat nyata dan tersembunyi ?).[1]

___________________

1 Musnad Ahmad : 10049


 

 



[1] Mirāt Al-Manājī, jilid. 2, hal. 30-31