Asma ul Husna (ALLAH Pak Ke Pyare Naam)

Book Name:Asma ul Husna (ALLAH Pak Ke Pyare Naam)

3 . Penyimpangan dari kebenaran tentang الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰی

Saudara-saudara Muslimm yang tercinta! Dalam ayat Surat Al AꜤrāf yang menyebutkan الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰی , kita diperintahkan dengan perintah yang lain yaitu:

 

وَ ذَرُوا الَّذِیۡنَ یُلۡحِدُوۡنَ فِیۡۤ  اَسۡمَآئِہٖ ؕ سَیُجۡزَوۡنَ مَا کَانُوۡا یَعۡمَلُوۡنَ (۱۸۰)

dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. [1]

 

Salah satu maknanya adalah kita diperintahkan untuk menghindari pergaulan dengan orang-orang yang menyimpang jauh dari kebenaran sehubungan dengan nama-nama yang terbaik Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى , dan kita harus menjauhinya. Kelak, Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى akan membalas perbuatan mereka. [2]

 

Apa itu اِلْحاد sehubungan dengan nama-nama Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى ?

Wahai para pecinta Rasulullah! Bentuk اِلْحاد itu ada bermacam-macam, yaitu menjauhi kebenaran ( menyimpang ), yang berkaitan dengan nama-nama indah Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى .

Misalnya penggunaan kata-kata yang tidak sesuai dengan hak Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى , seperti penggunaan kata ‘Bapak’ oleh sebagian non-Muslim. Ini adalah اِلْحاد dalam kaitannya dengan الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰی .

Begitu pula dengan penggunaan kata-kata yang mempunyai banyak arti, ada yang baik dan ada yang buruk. Kata-kata seperti itu haram di hadapan Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى . Contohnya, kita bisa memanggil Allah شَافِی ( Maha Penyembuh ), tapi kita tidak boleh memanggil-Nya طبیب karena ini berarti pekerjaan yang dilakukan oleh seorang dokter. Banyak orang berkata  اللہ میاں . Kata میاں mempunyai banyak arti, salah satunya adalah suami. Ini berarti seseorang tidak boleh menggunakan frasa ini ketika merujuk pada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى . [3]

 



[1] terjemahan Al Quran, bagian 9, Al Arāf, ayat 180

[2] Tafsīr Al Bayāwī, bagian. 9, Al Arāf, di bawah ayat. 180, jilid 4, hal. 336

[3] Tafsīr Naīmī, bagian ke-9, Al Arāf, di bawah ayat 180, jilid. 9, hal. 388, diturunkan