mengacungkan pedang. Perampok itu berteriak, “Berikan semua uangmu dan bersiaplah menghadapi kematian.”

Sahabat رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ menjawab, “Ini adalah hartaku yang kamu inginkan. Ambillah dan biarkan aku melanjutkan perjalananku. Apa keuntunganmu dengan membunuhku?” Perampok itu pun berkata, “Aku akan mengambil uangmu dan membunuhmu dalam prosesnya.” Perampok itu kemudian maju untuk menyerang.

Sahabat رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ berkata, “Jika kamu berniat membunuhku, maka berilah aku waktu terlebih dahulu untuk berdo’a kepada Tuhanku.”

Perampok itu menjawab, “Lakukan apa yang harus kamu lakukan, tetapi cepatlah, karena aku pasti akan membunuhmu.” Sahabat رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ melakukan wudhu, melakukan salat empat rakaat, dan dalam keadaan sujud, beliau mengucapkan do’a ini:

یَا وَدُوْدُ! یَا ذَاالْعَرْشِ الْمَجِیْد  یَا فَعَّالُ لِّمَا یُرِیْدُ  اَسْئَلُکَ بِعِزِّکَ الَّذِیْ لَا یُرَامُ وَمُلْکِ الَّذِیْ لَایُضَامُ ، بِنُوْرِکَ الَّذِیْ مَلَأَ اَرْکَانَ عَرْشِکَ اَنْ تَکْفِیَنِیْ شَرَّ ھٰذَا اللِّصِّ، یَا مُغِیْثُ اَغِثْنِیْ  یَا مُغِیْثُ اَغِثْنِیْ  یَا مُغِیْثُ اَغِثْنِیْ

Wahai Yang Maha Pengasih, wahai Pemilik Arsy yang Agung, wahai Yang Melakukan Apapun yang Dia ( Allah ) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى Kehendaki! Aku memohon demi Kemuliaan-Mu yang tiada habisnya, dan demi Kekuasaan-Mu yang tak terbantahkan, dan demi cahaya-Mu yang memenuhi sudut-sudut singgasana-Mu, aku memohon agar Engkau melindungiku dari kejahatan perampok ini! Ya Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى Yang Maha Penolong, aku mohon tolonglah aku! Ya Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى Yang Maha Penolong, aku mohon tolonglah aku! Ya Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى Yang Maha Penolong, aku mohon tolonglah aku!

Dengan penuh kerendahan hati dan rasa haru, Sahabat رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ membaca do’a ini tiga kali. Beliau belum menyelesaikan doanya ketika beliau melihat ada seorang penunggang kuda yang mendekat, memegang tombak di tangannya, yang dengan tombak itu penunggang kuda membunuh