Ya ALLAH! Mein Hazir Hon

Book Name:Ya ALLAH! Mein Hazir Hon

Jatuh pingsan setelah membaca Talbiyah

Imam Zain Al ꜤĀbidīn رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ , putra yang terhormat dari Imam Husain رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ , adalah orang yang beriman, bertakwa, dan memiliki rasa takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى   .

( Takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى   ada dua macam yaitu:

1.   Takut akan azab Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى dan takut akan dimintai pertanggungjawaban atas dosa-dosa kita. Hal ini berlaku bagi orang-orang yang berdosa seperti kita.

2.   Takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى yang dimiliki para wali adalah takut terhadap rencana rahasia Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى , takut akan jauh dari-Nya, dan takut akan hilangnya rahmat-rahmat-Nya. ).

Imam Zain Al ꜤĀbidīn رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ memiliki jenis rasa takut yang kedua ini. Suatu ketika, beliau mengenakan pakaian iḥram untuk menunaikan ibadah haji, dan wajahnya menjadi pucat. Beliau رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ diliputi rasa takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى , dan beliau seolah tidak mampu membaca talbiyah ( yaitu لَبَّيْك اَللّٰھُمَّ لَبَّيْك ). Orang-orang bertanya mengapa beliau tidak membacanya, dan beliau menjawab, “Aku khawatir ketika aku mengucapkan لَبَّيْك اَللّٰھُمَّ لَبَّيْك , maka Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى akan mengatakan لَا لَبَّيْك , yaitu bahwa kehadiranku ini tidak diterima di hadapan-Nya.” Orang-orang menjawab, “ Membacalah talbiyah saat mengenakan iḥrām.” ( Menurut Imam Malik, hukum membaca talbiyah adalah wajib. Sedangkan menurut Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal, hukum membaca talbiyah adalah sunnah. Dan menurut Imam Abu Hanifah, hukum membaca talbiyah adalah syarat sah ihram yaitu wajib ). Sehingga, Imam Zain Al ꜤĀbidīn رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ bertindak berdasarkan hukum Islam dan membaca talbiyah, tetapi beliau diliputi rasa takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى dan beliau jatuh pingsan. Hal ini terus terjadi sepanjang ibadah haji setiap kali beliau membacakan talbiyah, di Minā, di ꜤArafah dan di  Ṣafā dan Marwah. [1]

 

Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى merahmati Imam Zain Al ꜤĀbidīn رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ dan mengampuni kita semua tanpa pertanggungjawaban.

 

اٰمِیْنْ بِجَاہِ خاتَمِ النَّبِیّٖن صلَّی اللہُ عَلَیْہ ِوَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب       صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

 

 



[1] Tārīkh Al Islam, jilid. 3, hal. 182