Ya ALLAH! Mein Hazir Hon

Book Name:Ya ALLAH! Mein Hazir Hon

Bagaimana seharusnya kita menanggapinya? لَبَّيْكَ اَللّٰھُمَّ لَبَّيْكَ .

Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman:

وَ تَبَتَّلْ  اِلَیْہِ تَبْتِیْلًا ؕ﴿۸)

Artiya: dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati. [1]

Bagaimana seharusnya kita menanggapinya? لَبَّيْكَ اَللّٰھُمَّ لَبَّيْكَ .

Ringkasnya, apapun yang diperintahkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَ untuk kita kerjakan dan kita hindari, kita bisa mengungkapkan ketaatan kita setiap pagi dengan mengucapkan لَبَّيْكَ اَللّٰھُمَّ لَبَّيْكَ. Ya Allah! Aku tunduk pada segala perintah-Mu dan menjauhi hal-hal yang haram.لَبَّيْكَ اَللّٰھُمَّ لَبَّيْكَ . Ya Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى ! Aku tunduk pada segala perintah-Mu dan menjauhi hal-hal yang haram.

Kita memohon kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى agar kita diberikan kemampuan untuk membaca do’a ini setiap pagi dan memenuhi persyaratannya dengan ikhlas.

Berkah dari berserah diri secara praktis kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

Wahai para pecinta Nabi! Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى adalah Tuhan kita. Dia ( Allah )  سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menciptakan kita dan memberikan kita kehidupan. Kita mempunyai kemampuan untuk melihat dan mendengar karena Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى telah memberikan kita keberkahan mata dan telinga. Kita mampu memegang sesuatu karena Dia ( Allah ) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى memberikan kita tangan. Dia ( Allah ) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى memberikan kita keutamaan untuk bisa bernapas. Dia ( Allah ) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى memberikan kita kekuatan untuk berjalan. Dia ( Allah ) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menyediakan bumi untuk kita dan menciptakan langit yang darinya Dia ( Allah ) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menurunkan hujan dan menumbuhkan pohon-pohon dan buah-buahan. Dia ( Allah ) سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang tidak dapat dihitung. Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menganugerahkan kita nikmat ini tanpa kita memintanya. Sekarang bayangkan betapa banyaknya berkah dari Yang Maha Penyayang jika kita tunduk pada perintah-Nya.

Meninggalkan kerajaannya demi keridhaan Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

Sayyidinā Ibrāhīm bin Adam رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه adalah seorang waliyullah, namun beliau adalah orang yang sangat kaya sebelum sebelum bertobat. Menurut beberapa riwayat, beliau adalah pangeran Balkh. Suatu hari, beliau berada di dekat istana



[1] Terjemahan Al Quran, bagian 29, Surat Al Muzzammil, ayat. 8