Book Name:Ya ALLAH! Mein Hazir Hon
Membaca talbiyah setiap sebelum shalat
Wahai para pecinta Nabi! Talbiyah biasanya diucapkan setelah memakai iḥrām, namun jika kita renungkan maknanya, tidak ada satu momen pun dalam hidup kita yang dapat kita lewati tanpanya. Seorang muslim diartikan sebagai orang yang menaati perintah Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى dan Rasul-Nya صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم. Oleh karena itu, umat Muslim harus menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan keyakinan sehingga hati, pikiran, lidah, tubuh, tindakan dan pikirannya melantunkan talbiyah. Ketika Nabi Besar, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم shalat malam, beliau membacakan talbiyah, dan menurut sebagian riwayat, beliau membacanya sebelum shalat wajib juga. [1]
Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم mengajarkan Zaid bin Tsābit رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ sebuah do’a dan memerintahkan dia dan keluarganya untuk membacanya setiap hari. Apa do’a ini? Nabi tercinta صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:
قُلْ حِينَ تُصْبِحُ
Artiya: [ Wahai Zaid! ] Bacalah ini di pagi hari.
لَبَّيْكَ اَللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ
Artiya: Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah! Aku dating memenuhipanggilan-Mu. Aku mohon kesejahteraan kepada-Mu, dan segala kebaikan ada dalam kendali-Mu. [2]