Book Name:Fikr e Akhirat

Beliau (sang ayah) menjawab, “Anakku sayang! Kesedihan karena berpisah denganmu membuatku menangis. Apa yang akan terjadi pada kami semua setelah kepergianmu (meninggal dunia)?”

Kemudian, ibu, istri, dan anak-anaknya mulai menangis.

Teman saya bertanya kepada ibunya, “Wahai ibuku yang pengasih! Apa yang membuatmu menangis?”

Ibunya menjawab, “Wahai anakku sayang! Kesedihan karena berpisah denganmu membuatku menangis. Bagaimana aku akan hidup tanpamu?”

Kemudian beliau bertanya kepada istrinya, “Apa yang membuatmu menangis?”

Dia menyatakan, “Wahai suamiku tersayang! Hidup kami akan menjadi sulit tanpamu. Kesedihan atas kepergianmu mengoyak hatiku. Apa yang akan terjadi padaku setelah kamu meninggal?”

Kemudian beliau memanggil anak-anaknya yang menangis mendekat dan bertanya, “Anak-anakku! Apa yang membuatmu menangis?”

Anak-anak menjawab, “Kami akan menjadi yatim piatu setelah kematianmu. Perlindungan seorang ayah akan diambil dari kita. Apa jadinya kami setelah kematianmu? Kesedihan karena berpisah darimu yang membuat kami menangis.”

Setelah mendengar semua ini, teman saya berkata, “Dudukkan saya.” Begitu beliau duduk, beliau mulai berkata kepada anggota keluarganya, “Kalian semua menangis untuk dunia. Masing-masing dari kalian tidak menangis untuk saya, tetapi kalian menangis karena takut akan berakhirnya keuntungan pribadi kalian. Adakah diantara kalian yang terharu hingga menangis sambil memikirkan bagaimana keadaanku di alam kubur? Segera saya akan ditinggalkan dalam kuburan yang gelap dan menakutkan. Apakah ada di antara kalian yang