Book Name:Fikr e Akhirat

Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Sesungguhnya dunia ini adalah tempat amal, dan akhirat adalah hari pembalasan. Barang siapa melakukan perbuatan apapun di dunia ini, dia akan mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat. Beruntunglah orang-orang yang tetap menyibukkan diri untuk mempersiapkan bekal akhirat selama mereka berada di dunia ini dan meninggalkan dunia ini dengan bekal amal saleh. Mari kita simak beberapa saran, nasehat, dan pernyataan yang menggugah pikiran dari pendahulu kita yang saleh رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْهِم. Pertama, mari kita simak kisah yang membangkitkan iman dan menambah keimanan kita.

Tidak ada yang menangis merenungkan tentang akhirat

Dalam jilid 1, halaman 137 dari Uyūn al-Ḥikāyāt, publikasi (terbitan) Maktaba-tul-Madinah, tertulis:

Sayyidina Yazid b. Ṣalt رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه menceritakan, “Suatu kali, saya pergi ke Baṣrah untuk bertemu dengan seorang teman saya yang saleh dan auliya. Ketika saya tiba di rumahnya, saya menemukan beliau dalam keadaan kritis, dan beliau hampir mati karena penyakitnya yang parah. Orang tua, istri, dan anak-anaknya berdiri di sekelilingnya, menangis. Keputusasaan terlihat di wajah mereka.

Saya menyapa mereka dengan salam dan bertanya, “Apa yang Anda rasakan saat ini?”

Mendengar hal ini, teman saya berkata, “Saat ini saya merasa seolah-olah semut berjalan di dalam tubuh saya.” Kemudian ayahnya mulai menangis.

Teman saya bertanya, “Wahai ayahku yang welas asih! Apa yang membuatmu menangis?”