Book Name:Malakul Maut Ke Waqiaat

Jika dia berdosa, maka aku hadir dalam wujud yang menakutkan. Ketika dia melihatku, dia berteriak, ‘Wahai malaikat maut! Dosaku bertambah! Buku catatan amal perbuatanku penuh dengan itu! Waktu terakhirku telah tiba. Beri aku kelonggaran agar aku bisa menitikkan air mata di hadapan Allah عَزَّوَجَلَّ. Beri aku waktu agar aku bisa bertobat!’ Sebagai jawabannya, aku berkata, ‘Mustahil! Ini benar-benar mustahil.’ Aku kemudian mengambil jiwa mereka.” [1]

 

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                          صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

 

Siapa yang paling mengingat kematian?

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Dari sini kita mengetahui waktu kematian kita telah ditentukan. Malaikat maut selalu memberikan perhatian penuh pada kita. Ketika waktu kembali telah tiba, kita bahkan tidak mendapatkan waktu jeda sedetik pun. Jiwa kita akan segera diambil.

Kita tahu kematian adalah kenyataan, tetapi kita memilih untuk mengabaikannya. Kita menghabiskan waktu kita dengan lalai. Entah kita mengingat kematian atau tidak, berbuat baik atau tidak, mempersiapkan diri menghadapi akhirat atau tidak, kematian tetaplah akan datang.

Malaikat maut juga tidak pernah memberikan waktu tambahan kepada siapa pun sebelumnya, dan Malaikat Maut juga tidak akan memberikan waktu tambahan kepada kita. Orang yang mengingat akan kematian ketika masih hidup dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya adalah orang-orang yang cerdas.

 

Allah عَزَّوَجَلَّ berfirman dalam Al Qur'an:

 

الَّذِیْ  خَلَقَ الْمَوْتَ وَ الْحَیٰوۃَ لِیَبْلُوَکُمْ  اَیُّکُمْ  اَحْسَنُ عَمَلًا ؕ

yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. [2]


 

 



[1] Sulwat Al ʿArifin, jilid. 2, hal.212 - 215

[2] Terjemahan: Al Quran bagian 29, Surat Al Mulk ayat 2;