Book Name:Malakul Maut Ke Waqiaat

Mengenai salah satu makna ayat suci ini, para ulama menjelaskan bagaimana Allah عَزَّوَجَلَّ menciptakan hidup dan mati itu sebagai ujian. Ujian ini berpusat pada siapa yang mengingat akan kematian dan mempersiapkannya dengan baik. [1]

Bersiaplah untuk menghadapi kematian

Sahabat Ṭāriq Muḥāribī رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ meriwayatkan bagaimana Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم menasihatinya dengan bersabda, یَا طَارِقُ اِسْتَعِدَّ لِلْمَوْتِ قَبْلَ الْمَوْتِ – “Wahai Ṭāriq! Bersiaplah untuk menghadapi kematian sebelum kamu akan mati.” [2]

 

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                     صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

 

Takut akan hari kembali

Allah عَزَّوَجَلَّ berfirman:

وَ اتَّقُوْا یَوْمًا تُرْجَعُوْنَ فِیْہِ  اِلَی اللّٰہِ

Waspadalah terhadap suatu hari ( kiamat ) yang padanya kamu semua dikembalikan kepada Allah. [3]

 

Menurut salah satu pendapat, ayat ini menggambarkan bagaimana Allah عَزَّوَجَلَّ memerintahkan orang-orang beriman untuk takut pada hari mereka meninggalkan dunia dan memulai perjalanannya ke akhirat. [4]

Pada hari itu Malaikat Maut akan datang. Malaikat Maut akan mengeluarkan jiwamu dari tubuhmu. Pengumuman akan diumumkan di masjid, “Si Fulan telah meninggal dunia.” Kita akan dimandikan, dikafani, dan akhirnya diturunkan ke dalam kubur yang gelap.


 

 



[1] Shuʿab Al Īmān, jilid. 7, hal. 408, dipilih

[2] Al Muʿjam Al Kabir, jilid. 4, hal. 391, hadits 8.099

[3] Al Quran bagian 3, Surat Al Baqarah ayat 281

[4] Tafsīr Ṣirāṭ Al Jinān, jilid. 1, hal. 419 Diekstraksi