Hazrat Essa Ki Mubarak Zindagi

Book Name:Hazrat Essa Ki Mubarak Zindagi

menanggung penderitaan kematian lagi. Jiwanya kemudian dikembalikan tanpa penderitaan lebih lanjut.[1]

4. Meramalkan hal-hal yang tidak terlihat:

Ketika Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan kembali orang mati, beberapa orang skeptis ( meragukan ), menuduhnya melakukan sihir dan menuntut bukti lebih lanjut tentang mukjizatnya. Beliau menjawab dengan mengatakan, "Aku akan memberi tahu kalian tentang apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumah kalian."

Mukjizat ini diwujudkan melalui tangannya yang penuh berkah. Beliau akan menyingkapkan apa yang dimakan orang-orang sehari sebelumnya, apa yang akan mereka makan hari itu, dan apa yang telah mereka simpan untuk masa mendatang.

Anak-anak sering berkumpul di sekitarnya, dan beliau akan memberi tahu mereka apa yang disiapkan di rumah mereka, apa yang dimakan keluarga mereka, dan apa yang disisihkan untuk mereka. Anak-anak akan kembali ke rumah, meminta makanan tersebut, dan keluarga mereka, dengan heran, akan bertanya bagaimana mereka tahu. Anak-anak akan menjawab, "Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم memberi tahu kami." Hal ini menyebabkan beberapa orang melarang anak-anak mereka untuk mendatanginya, mereka menjulukinya sebagai seorang penyihir.[2]

Mukjizat Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم dan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم:

Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم menghidupkan orang mati, memulihkan penglihatan orang buta, dan menyembuhkan penderita kusta. Demikian pula, Nabi kita tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم juga melakukan mukjizat ini atas izin Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.

Pada masa penaklukan Khaibar, seorang wanita non-Muslim menghadiahkan seekor kambing beracun kepada Nabi tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم. Ketika Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم mengambil sepotong daging dari


 

 



[1] āshiyat Al Jamal, Āl Imrān, di bawah ayat 49, jilid. 1, hal. 419

[2] Tafsīr Al Qurubī, Āl Imrān, di bawah ayat 2, jilid. 49, hal. 74