Hazrat Essa Ki Mubarak Zindagi

Book Name:Hazrat Essa Ki Mubarak Zindagi

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Di antara sekian banyak mukjizat yang dilakukan oleh Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم, beberapa di antaranya menonjol sebagai sesuatu yang luar biasa dan menjadi terkenal secara luas. Marilah kita menyimak beberapa rincian mukjizat tersebut:

1. Menciptakan kelelawar:

Ketika Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم mengumumkan kenabiannya dan memperlihatkan mukjizatnya, orang-orang memintanya untuk menciptakan kelelawar. Beliau membentuk kelelawar dari tanah liat, meniupnya, dan kelelawar itu terbang seperti makhluk hidup.[1]

Kelelawar merupakan hewan yang unik di antara makhluk terbang, karena kelelawar itu terbang tanpa bulu, memiliki gigi, tertawa, dan melahirkan keturunan— ciri-ciri yang tidak biasa ditemukan pada hewan terbang lainnya.[2]

2. Menyembuhkan penyakit kusta:

Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم menyembuhkan mereka yang menderita penyakit kusta parah, bahkan ketika tabib atau dokter tidak mampu memberikan pengobatan. Pada saat itu, pengobatan sedang maju, dan para dokter unggul dalam praktik mereka. Oleh karena itu, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menganugerahkan mukjizat kepada Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم,  mukjizat yang berkaitan dengan penyembuhan untuk menunjukkan bahwa kemampuannya bersifat ilahi dan berada di luar jangkauan ilmu kedokteran.

Sayyidinā Wahab bin Munabbih رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ meriwayatkan bahwa para pasien akan berkumpul di sekeliling Nabi Isa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم. Mereka yang bisa berjalan akan datang kepada Nabi Isa, dan beliau secara pribadi mengunjungi pasien yang terbaring di tempat tidur untuk menyembuhkannya dengan berdoa untuk mereka, dengan syarat mereka beriman kepada kerasulannya.[3]


 

 



[1] Tafsīr Al Khāzin, Āl Imrān, di bawah ayat 49, jilid. 1, hal. 251

[2] āshiyat Al Jamal, Āl Imrān , di bawah ayat 49, jilid. 1, hal. 418, dipilih

[3] Tafsīr Al Khāzin, Āl Imrān , di bawah ayat 49, jilid. 1, hal. 251