Hazrat Essa Ki Mubarak Zindagi

Book Name:Hazrat Essa Ki Mubarak Zindagi

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                                                                                      صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

 

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Allahسُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  mengutus orang-orang mulia untuk membimbing dan memberi petunjuk kepada manusia dalam perintah-perintah-Nya; orang-orang mulia ini disebut Nabi عَـلَـيْـهِمُ الـصَّلٰوةُ وَالـسَّـلَام . Para Nabi yang mulia عَـلَـيْـهِمُ الـصَّلٰوةُ وَالـسَّـلَام adalah manusia yang menerima wahyu Ilahi dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى . Wahyu ini terkadang datang melalui malaikat dan terkadang secara langsung tanpa perantara apapun.

Para Nabi yang mulia عَـلَـيْـهِمُ الـصَّلٰوةُ وَالـسَّـلَام terbebas dari dosa, dan akhlak mereka sangat suci. Nama, silsilah, fisik, tutur kata, tindakan, dan perilaku mereka adalah yang terbaik, tanpa ada hal yang dapat menimbulkan kebencian. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menganugerahi mereka dengan kecerdasan yang sempurna, dan bahkan orang-orang yang paling cerdas di muka bumi ini pun tidak akan mampu memahami sedikit pun kebijaksanaan mereka.

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى juga memberi tahu mereka tentang hal-hal yang ghaib. Siang dan malam, mereka tetap khusyuk dalam beribadah dan menaati Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, menyampaikan perintah-perintah-Nya kepada manusia dan membimbing mereka ke jalan-Nya. Di kalangan para Nabi, mereka yang membawa syariat baru disebut Rasul (Utusan Allah).

Jajaran Nabi mulia عَـلَـيْـهِمُ الـصَّلٰوةُ وَالـسَّـلَام bermacam-macam; beberapa memiliki derajat lebih tinggi dari yang lain. Derajat tertinggi dimiliki oleh Nabi dan Pemimpin kita, Pemimpin para Nabi, Muhammad Al Musṭafā صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم. Beliau adalah Penutup Para Nabi ( Khatam Al Nabiyyin ).

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah mengakhiri rantai kenabian dengan Nabi terakhir, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم. Setelah beliau, tidak ada seorang pun yang dapat menerima Kenabian. Siapa pun yang meyakini kenabian tetap bisa dianugerahkan setelahnya, maka dia telah keluar dari Islam ( kafir ).[1]

Marilah kita hari ini memperoleh kehormatan untuk mempelajari berbagai peristiwa yang menggugah iman dan mukjizat dari kehidupan yang penuh berkah


 

 



[1] Kitāb Al Aqāˈid, hal.15 - 17