Book Name:Achy Amaal Ki Barkatein

Saudara-saudara Muslim yang tercinta, banyak sekali perbuatan-perbuatan mulia, seperti mencari ilmu, istiqamah dalam shalat dan puasa, membaca ṣhalawat kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , menjaga tanggung jawab sehari-hari, berakhlak baik, bertakwa, bersedekah, menaati kedua orang tua, menjaga tali silaturahmi dengan semua kerabat, menghormati orang yang lebih tua, menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak, belajar dan mengajar di Madrasahtul Madinah untuk orang dewasa, mengikuti pengajian mingguan dan mengikuti Mandani Muzakarah, bepergian dengan Madani Qafilah, mengajak orang lain juga untuk berbuat yang demikian, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan, mengajak kepada kebaikan dengan membangun lingkungan keagamaan di rumah, dan mengajak orang untuk menjalankan shalat. Begitu pula dengan amal saleh yang meliputi menahan diri dari berdusta, memfitnah, menggunjing, iri hati, berpikiran buruk, meminum minuman keras dan zina. Singkatnya adalah, amal saleh tidak terhitung banyaknya.

Ingatlah bahwa dunia adalah tempat bertindak. Apapun yang kita lakukan di dunia ini, maka kita akan menerima balasannya di akhirat. Jika kita berbuat baik, maka kita akan mendapatkan pahalanya, dan jika kita berbuat jahat, maka kita akan menerima akibatnya. Dalam ceramah hari ini, kita akan mendengarkan tentang berkah dari perbuatan baik, dan beberapa poin akan dijelaskan juga mengenai pentingnya perbuatan baik. Tidak ada keraguan bahwa hasil perbuatan kita akan terlihat di akhirat. Namun berkah dari perbuatan baik juga terlihat jelas di dunia ini. Beberapa poin dan penjelasan akan disebutkan mengenai hal ini. Semoga kita diberkahi kemampuan menyimak keseluruhan pidatonya dengan niat baik.

اٰمِیْنْ بِجَاہِ خاتَمِ النَّبِیّٖن صلَّی اللہُ عَلَیْہ ِوَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ

صَلُّوا عَلَی الْحَبِیب!                                              صَلَّی اللهُ علٰی مُحَمَّد

Empat do’a ditukar dengan empat dirham

Sayyidinā Manṣūr bin ꜤAmmār رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه Suatu ketika beliau sedang berkhotbah ketika itu ada seseorang yang meminta uang empat dirham kepadanya. Sayyidinā Manṣūr bin ꜤAmmār رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه berseru, “Barang siapa yang memberinya empat dirham, maka aku akan membuat empat do’a untuknya.” Saat itu, seorang budak sedang lewat. Ketika dia mendengar suara belas kasih dari Wali suci yang mulia, dia memberhentikan langkahnya. Dia mempunyai empat dirham yang kemudian dia berikan kepada pemohon.