Seandainya kita benar-benar cinta kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى , shalat  kita tidak akan terlewatkan, kita tidak akan meninggalkan puasa Ramadhan, dan kita tidak akan malas dalam menunaikan zakat. Dengan kata lain, cinta pada dunialah yang menghentikan kita dalam mencintai Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى sebagaimana mestinya. Kita harus melepaskan diri dari cinta kepada dunia, karena hal itu hanya akan membawa kerugian.

Sahabat ꜤAbdullah bin MasꜤūd رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ meriwayatkan bahwa Nabi terakhir, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:

Barang siapa yang meneguk cinta dunia, maka akan merasakan tiga hal: kehebatannya yang seharusnya tidak akan menghilangkan lelahnya, keegoisan yang tidak akan menjadikannya kaya, dan keinginan-keinginan yang tidak akan pernah dapat dipenuhinya.

Dunia adalah mencari dan dicari. Barang siapa yang mencari dunia, maka ia akan dikejar akhirat sampai ajal datang dan merenggutnya. Barang siapa yang mencari akhirat, maka dunia akan mengejarnya hingga ia memperoleh seluruh rezekinya dari sana ^[1]

Seorang syekh dari Basra mendatangi wali RābiꜤah Baṣriyyah رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْهَا dan mengeluhkan tentang dunia. Beliau رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْهَا berkata:

Kemungkinan besar Engkau memiliki ketertarikan yang besar pada dunia, karena seseorang akan banyak bicara tentang apa pun yang dia sukai. Jika Engkau tidak mempunyai ketertarikan terhadap dunia, maka Engkau tidak akan pernah menyebutkannya. ^[2]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                     صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Kecintaan terhadap Al Quran akan melahirkan cinta kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Membaca Al Quran, merenungkannya, dan memahami maknanya merupakan pahala yang besar. Ini adalah cara yang luar biasa untuk mencapai dan meningkatkan cinta kita kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى .