Book Name:ALLAH Pak Ki Muhabbat Kaisay Hasil Ho?

Seseorang harus mencintai Rasulullah yang tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dari lubuk hati dan jiwanya, membaca kalimat-kalimat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ( berzikir ), dan mendekatkan diri kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjaga hamba-hamba-Nya dekat di hatinya.

Dalam kaitannya dengan hamba-hamba-Nya itu, seseorang harus mencintai dan meluangkan waktu untuk bersama dengan mereka, karena hal ini akan meningkatkan rasa cintanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Menunjukkan rasa hormat kepada mereka berarti secara tidak langsung adalah menghormati Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى . Ini hanyalah sebagian kecil dari tanda-tanda dan ciri-ciri orang yang mencintai Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى , dan masih banyak lagi yang dapat dikatakan. [1]

 

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                        صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

 

Sekarang marilah kita dengarkan sebuah hadits yang indah, yang akan mengisi  harapan untuk orang-orang yang berdosa dan membuat orang-orang yang saleh takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىاِنْ شَــآءَالـلّٰـه. Setelah mendengarkan ini, Maka Anda akan melihat bagaimana orang-orang yang mencintai Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menghabiskan malam mereka.

Nabi terakhir, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:

Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menurunkan wahyu kepada Nabi Daud عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم , Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berfirman, “Wahai Daud ( عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم )! Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berdosa dan beritahukan kepada ṣhiddiqin (orang-orang saleh yang benar dan jujur ) untuk merasa takut.”

Nabiyullah Daud عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم terkejut dengan hal ini. “Ya Tuhanku!”, serunya. “Kabar gembira apakah yang harus kuberikan kepada orang-orang yang berdosa, dan apa yang harus kukatakan kepada ṣhiddiqin agar mereka takut?”

Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menjawab, “Katakan kepada orang-orang yang berdosa: tidak ada dosa yang lebih besar daripada ampunan-Ku. Katakan kepada ṣhiddiqin janganlah mereka merasa senang atas amal baiknya,


 

 



[1] Tafsīr Ṣirāṭ Al Jinān, jilid. 1, hal. 264