Book Name:Ameer e Ahl e Sunnat Ka Ishq e Madina

Metode memvisualisasikan Madinah

*   Maulana Ilyas Attar al-Qadiri دَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ dan saudara-saudara muslim di pertemuan itu akan menutup mata mereka.

*   Mereka kemudian akan membayangkan berangkat ke Madinah.

*   Sebagai bagian dari visual ini, mereka akan membayangkan memasuki jalan-jalan Madinah, dan akhirnya sampai kepada al-Masjid al-Nabawi sambil melihat pemandangan Kubah Hijau yang indah.

*   Setelah itu, mereka membayangkan diri mereka tiba di makam Nabi  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم .

*   Selama berlangsung, syekh yang terhormat dan mereka semua yang hadir akan merasa diliputi oleh hasrat dan cinta kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Air mata cinta akan mengalir,  semua yang berkumpul tenggelam dalam emosi.

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                     صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Kunjungan pertama syekh ke Madinah

Saudara-saudara muslim yang terkasih, اَلْـحَمْـدُ لـِلّٰـهِ, sejak muda, ulama dan pemimpin Ahl al-Sunnah yang terkenal, Maulana Ilyas Attar al-Qadiri دَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ adalah seorang pecinta Madinah dan pecinta Nabi  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Meski rindu, beliau tidak bisa pergi ke Madinah untuk waktu yang lama. Akhirnya, pada tahun 1400 H (1980), beliau melakukan perjalanan ke Madinah untuk pertama kalinya pada usia 30 (tiga puluh) tahun.

اللہُ اَکْبَر! Pecinta agung Madinah ini dalam kerinduannya, dan air matanya yang terus berlinang. Bagaimana perasaannya selama perjalanan ke Madinah? Beliau mengungkapkannya.