Book Name:Ameer e Ahl e Sunnat Ka Ishq e Madina
Beliau menjawab: “Gham artinya keharuan, rasa pilu, dll. Namun, gham-e-Madinah (keharuan Madinah) disini mengacu pada cinta dan kerinduan untuk Madinah. Ketika seseorang diliputi cinta, orang itu menjadi gelisah dan dilanda kesedihan ketika terpisah dari kekasihnya, sampai-sampai cinta itu berwujud kesedihan.”
Orang yang mencapai gham-e-Madinah (keharuan madinah) telah memperoleh segalanya
Syekh yang terhormat ini juga menyatakan:
Perhatikan bahwa jika seseorang benar-benar mencapai gham-e-Madinah (keharuan Madinah) artinya cinta sejati untuk Madinah dia menjadi pecinta sejati Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , dan orang seperti itu adalah orang yang juga mencintai Allah عَزَّوَجَلَّ . Setelah mencapai tahap ini, seseorang memperoleh ridha Allah, dan orang yang memperoleh ridha Allah عَزَّوَجَلَّ akan mati dalam iman dan pasti masuk surga. Demi Allah عَزَّوَجَلَّ , Anda tidak akan membutuhkan apapun setelah Anda mencapai gham-e-Madinah (keharuan Madinah), karena Anda akan mendapatkan segalanya berdasarkan ini اِنْ شَــآءَالـلّٰـه.
Bagaimana seseorang bisa mendapatkan gham-e-Madinah (keharuan Madinah)?
Amir Ahl al-Sunnah دَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ menyatakan:
Untuk memperoleh gham-e-Madinah (keharuan Madinah), seseorang harus:
* Mencintai Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
* Bertindak sesuai sunnah.