Book Name:Ameer e Ahl e Sunnat Ka Ishq e Madina

Menyapu jalanan Madinah

Kadang-kadang, ketika syekh yang terhormat ini berjalan melalui jalan-jalan Madinah, kadang-kadang beliau mengambil sapu dari petugas kebersihan dan membersihkan jalan itu sendiri.[1]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                     صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Menghormati (mengasihi) kucing Madinah

Rukn Shura (Anggota Dewan) Haji Muhammad Aslam سَلَّمَہُ الْبَارِی  menyatakan:

Kami beruntung bisa sahur dengan Amir Ahl al-Sunnahدَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ  di Madinah. Saat kami sedang duduk di atas tikar makan, seekor anak kucing datang ke arah kami. Apa yang bisa dikatakan tentang cinta syekh yang terhormat ini kepada Nabi  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , kemudian beliau segera mengambil anak kucing milik kota Nabi (Madinah) dan menatapnya dengan penuh cinta. Lalu beliau berkata: “Cakar Nya telah menyentuh tempat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم   berjalan; cakarnya harus dicium!”[2]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                     صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Lima tindakan syekh yang terhormat

Saudara-saudara muslim yang terkasih, Maulana Ilyas Attar al-Qadiri دَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ sangat berhati-hati dalam menunjukkan rasa hormat ketika berada di Madinah:

1.   Beliau menahan diri untuk tidak membelakangi Kubah Hijau sebisa mungkin.


 

 



[1] Taaruf Amir Ahl al-Sunnah, hal. 35

[2] Arrakeen-e-Shura Ki Madani Bahrain, hal. 135