Book Name:Ameer e Ahl e Sunnat Ka Ishq e Madina

Anda tidak pergi, Anda telah tiba !

Syekh Maulana Ilyas Attar al-Qadiri دَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ, Sayyidī Quṭb al-Madinah رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه, tinggal di Madinah dan dimakamkan di Jannat al-Baqī.

Maulana Ilyas Attar al-Qadiriدَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ  menyatakan:

 Pada tahun 1400 H (1980), atas berkah Nabi  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , saya diberi kesempatan untuk mengunjungi Madinah.اَلْـحَمْـدُ لـِلّٰـهِ  Saya tinggal di sana selama sekitar dua bulan. Selama waktu itu saya menghadiri pertemuan naat di kediaman syekh hampir setiap hari. Saya mengunjungi rumahnya hampir setiap malam juga. Ketika tiba waktunya untuk meninggalkan kota yang indah itu, saya diliputi kesedihan. Saya mendekati tempat peristirahatan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم untuk menyampaikan salam perpisahan; ada perasaan aneh. Saya bergerak maju mencium dinding dan dedaunan termasuk ke jalanan. Saat saya melakukan ini, sebuah duri menusuk mata saya, menyebabkan darah mengalir.

Setelah saya menyampaikan salam saya kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , saya meninggalkan Masjid al-Nabawi dalam keadaan menangis dan mengunjungi Syekh saya. Saya jatuh ke lantai, meletakkan kepala saya di atas kakinya dan menangis sejadi-jadinya. Syekh mengangkat kepala saya dan mendudukkan dengan penuh cinta dan berkata: “Nak, kamu tidak akan meninggalkan Madinah, kamu telah tiba.”

Maulana Ilyas Attar al-Qadiri دَامَـتْ بَـرَكَـاتُـهُـمُ الْـعَـالِـيَـهْ menyatakan:

Pada saat itu, saya tidak mengerti kata-kata syekh saya yang terhormat رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَلَيْه, karena saya akan meninggalkan Madinah, bukan datang. Namun, saya sekarang mengerti rahasia di balik pernyataannya, karena keyakinan saya bahwa Syekh saya melihat masa depan saya.اَلْـحَمْـدُ لـِلّٰـهِ  Karena Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم   dan berkah dari