Book Name:Jhoot Ki Tabah Kariyan
Nabi Besar Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Memberi kesaksian palsu itu seperti menyekutukan Allah عَزَّوَجَلَّ .” 1[1]
Mengucapkan sumpah palsu merupakan kebiasaan buruk lainnya. Sayangnya, mereka yang mengucapkan sumpah palsu dan mendapatkan kesuksesan duniawi itu malah dipuji oleh masyarakat, sedangkan mereka yang selalu berkata jujur akan dianggap bodoh. Kejujuran dianggap sebagai penghalang bagi kemajuan dan kesuksesan, mungkin itulah sebabnya kebiasaan buruk ini begitu lazim. Berikut ini ada dua hadits mengenai hal ini:
1. Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Menyekutukan Allah عَزَّوَجَلَّ , mendurhakai orang tua, membunuh orang, dan bersumpah palsu adalah dosa yang besar.” [2]
2. Barangsiapa yang merampas hak seorang muslim dengan mengucapkan sumpah (palsu), maka Allah عَزَّوَجَلَّ akan mewajibkan baginya neraka dan mengharamkan baginya surga. Para sahabat رَضِیَ اللهُ عَنْهُم bertanya, “Ya Rasulullah صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم ! Meskipun itu adalah sesuatu yang tidak penting?” Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم menjawab, “Meskipun itu ranting pohon arak.” [3]
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Saudara-saudara Muslim yang tercinta, berbohong adalah tidak diperbolehkan dan berbohong adalah dosa, namun ada beberapa skenario di mana Syariat telah mengizinkan berbohong karena kebutuhan tertentu, dalam hal ini tidak akan menjadi dosa. Namun, jika suatu kebaikan dapat diperoleh dengan berkata jujur maka dilarang untuk berbohong. Jika kebaikan dapat diperoleh melalui