Jhoot Ki Tabah Kariyan

Book Name:Jhoot Ki Tabah Kariyan

Nabi Besar Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:

Seorang pria datang kepadaku dalam mimpiku dan menyuruhku untuk mengikutinya. Jadi, aku berjalan bersamanya dan melihat dua orang lainnya: yang satu sedang berdiri, dan yang lainnya sedang duduk. Pria yang berdiri itu menggunakan tang untuk merobek salah satu sisi rahang pria yang sedang duduk itu. Kemudian dia merobek sisi rahangnya yang lain. Segera setelah sisi kedua rahangnya terkoyak, sisi lain rahangnya pulih kembali. Aku bertanya kepada orang yang membawaku ke sana, “Apakah ini?” Pria itu menjawab, “Orang ini pembohong. Dia akan disiksa seperti ini di dalam kuburnya sampai hari kiamat.” [1]

Sayyidinā Abū ꜤAbdul Raḥmān Ḥātim Aṣam Balkhi رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه menyatakan, “Kami telah mendengar bahwa orang yang berbohong akan berubah menjadi anjing di Neraka, orang yang cemburu akan berubah menjadi babi, dan orang yang suka bergunjing akan diubah menjadi monyet.” [2]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                 صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Saudara-saudara Muslim yang tercinta, riwayat ini merupakan peringatan bagi orang-orang yang berbohong, memfitnah, dan yang merasa iri ketika saudara-saudaranya yang beragama Islam mendapatkan  keberkahan. Berbohong mungkin akan memberikan kesuksesan di dunia yang hanya sementara ini, namun hanya akan menghasilkan penyesalan di alam kubur dan di akhirat. Kita tidak sanggup menanggung sakitnya saat sakit gigi saat di dunia ini, lalu bagaimana kita bisa menahan sakitnya rahang kita terkoyak di akhirat? Siapapun tidak akan tahan dengan gigitan serangga saat di dunia ini, bagaimana dia bisa menanggung siksa di alam kubur nanti? Terkadang, pembohong mendapatkan hukuman di dunia dan di akhirat.

Pencuri Yang Berbohong

Seorang pria pernah mencuri uang dari sepupunya, namun sepupunya menangkap pencuri tersebut di Masjid Al Ḥarām dan menyuruhnya untuk mengembalikan


 

 



[1] Masāwī Al Akhlāq Al Kharāˈiṭi, hal. 76, hadis 131, Jhoota Chor, hal. 14

[2] Tanbīh Al Mughtarīn, hal. 194, Az Jhoota Chor, 10