Jhoot Ki Tabah Kariyan

Book Name:Jhoot Ki Tabah Kariyan

membawa ke Neraka ?” Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم menjawab, “Berbohong” . Jika seseorang itu berbohong maka dia berdosa, dan bila dia berbuat dosa maka dia akan menjadi tidak bersyukur. Ketika dia tidak bersyukur, maka dia masuk Neraka. [1]

 

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                 صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Saudara-saudara Muslim yang tercinta, berbohong adalah penyakit hati yang berbahaya. Akibat berbohong yang terus menerus, maka seseorang tercatat sebagai pembohong besar di sisi Allah عَزَّوَجَلَّ . Tidak ada satu pun dari kita yang ingin nama kita dimasukkan ke dalam daftar penjahat di kantor polisi, dan jika hal ini terjadi, maka kedamaian hari-hari kita dan tidur malam kita akan hancur.

Renungkanlah sejenak. Tidak ada seorang pun di antara kita yang ingin nama kita masuk dalam daftar penjahat, maka sebagai umat Islam kita tidak akan pernah terima jika dimasukkan dalam daftar pembohong di hadapan Allah عَزَّوَجَلَّ . Jika kita dicap sebagai pembohong besar di sisi Allah عَزَّوَجَلَّ , maka kita akan diBANGKITKAN bersama orang-orang yang zalim di hari kiamat.

Demikian pula, jika seseorang sadar bahwa ada bahaya dalam setiap langkah yang diambilnya di jalan tertentu, dan bahwa berjalan di jalan itu akan membahayakan nyawa dan juga hartanya, maka orang yang berakal akan melakukan apa saja untuk menghindari jalan tersebut. Namun sangat disayangkan dunia lebih kita cintai dibandingkan akhirat. Kita tahu berbohong adalah jalan berbahaya yang menuju ke Neraka, tetapi kita memilih untuk lalai dan terus melanjutkan perbuatan tersebut. Yang lebih parah lagi, beberapa orang bahkan tidak menganggap berbohong sebagai sesuatu yang buruk, sehingga mereka terus berbohong demi keuntungan pribadinya, demi untuk mendapatkan uang, demi untuk membuat orang tertawa, dan demi untuk mendapatkan ketenaran dan kehormatan. Orang-orang seperti itu harus ingat bahwa mereka tidak akan mampu menanggung hukuman karena telah berbohong.

Hukuman Karena Berbohong


 

 



[1] Al Musnad li Al Imām Aḥmad bin Ḥanbal, jilid. 2, hal. 589, raqm 6.652