Jhoot Ki Tabah Kariyan

Book Name:Jhoot Ki Tabah Kariyan

barang curiannya tersebut. Pencuri menyebut sepupunya berbohong, sehingga sepupunya itu menyuruhnya untuk bersumpah mengatakan yang sebenarnya. Mendengar hal tersebut, pencuri tersebut berdiri di samping Maqām Ibrahim sambil menghadap Ka'bah dan mengucapkan sumpah. Setelah menyaksikan hal ini, pemilik uang tersebut berdiri di antara Rukun Al Yamānī dan Maqām Ibrahim dan mengangkat kedua tangannya untuk berdoa.

Saat dia sedang berdoa, pencuri itu kehilangan akal sehatnya dan berteriak, “Apa yang terjadi padaku? Apa yang terjadi dengan uang itu? Apa yang terjadi dengan pemilik uang itu?” Kabar kejadian ini pun sampai ke telinga kakek Nabi Tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم , Sayyidinā ꜤAbdul Muṭṭalib رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ . Beliau tiba di lokasi kejadian, mengumpulkan uang curian tersebut, dan mengembalikannya kepada pemiliknya. Pencuri tersebut terus berlari dan berteriak hingga terjatuh dari gunung dan mati, menjadi santapan hewan-hewan liar. [1]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                 صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد

Saudara-saudara Muslim yang tercinta, itulah akibat dari orang yang mencuri, pembohong, dan orang yang mengucapkan sumpah palsu. Inilah sebabnya mengapa penting bagi kita untuk menahan diri dari perbuatan yang buruk ini dan melindungi diri kita dari hukuman yang pedih.

Lingkungan Keagamaan

Saudara-saudara Muslim yang tercinta, untuk menyelamatkan diri dari dosa-dosa, terutama kebohongan, dan untuk membentuk kebiasaan berkata yang jujur, maka bergabunglah dengan lingkungan keagamaan Dawate Islami. Orang-orang yang bergaul dengan orang-orang saleh dalam lingkungan keagamaan ini akan menjadi tercerahkan secara spiritual melalui cinta kepada Allah عَزَّوَجَلَّ dan Nabi Tercinta صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم . Bergabunglah dengan lingkungan keagamaan yang diberkahi ini dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan adalah cara yang sempurna untuk menghindari dosa-dosa seperti berbohong, menggunjing, memfitnah, menonton film dan drama, mendengarkan musik, dan kebiasaan buruk lainnya.


 

 



[1] Akhbār Makkah li Al Azraqī, jilid. 2, hal. 26