Book Name:Surah e Zilzal

mukjizat itu, beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bisa membelah bulan atau membuat batu mengucapkan kalimat tauhid. Dengan berkahnya, kehidupan dapat memasuki yang tak bernyawa sekalipun. Pepohonan dan batu menyampaikan salam kepadanya. Ketika beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم dikaruniai mukjizat ini oleh Allah عَزَّوَجَلَّ , lalu apa yang dapat dikatakan mengenai kekuasaan Allah عَزَّوَجَلَّ  yang tak terbatas ini? Walaupun bumi tidak berbicara, tidak mempunyai mata dan telinga, namun dengan kekuasaan yang diberikan oleh Allah عَزَّوَجَلَّ , maka bumi dapat melihat perbuatan kita dan akan bersaksi pada hari kiamat jika diperintahkan.

Bumi sebagai saksi pada Hari Kiamat

Sayyidinā Abū Hurairah رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ meriwayatkan:

Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda یَوۡمَئِذٍ تُحَدِّثُ اَخۡبَا رَہَا ۙ (۴)  dan bertanya, “Tahukah kalian apa beritanya?” Para sahabat عَلَیْہِمُ الرِّضْوَان menjawab, “Allah عَزَّوَجَلَّ dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau kemudian bersabda, “Sesungguhnya beritanya adalah bahwa bumi akan menjadi saksi tentang amal-amal yang dilakukan oleh setiap laki-laki dan perempuan. Bumi akan mengatakan, ‘Mereka melakukan perbuatan ini dan itu pada hari ini dan itu’. Ini adalah beritanya.” [1]

Khalifah Islam keempat, Sayyidinā ʿAlī bin Abī Ṭālib رَضِىَ اللّٰهُ عَـنْهُ , mempunyai kebiasaan yang menakjubkan. Setiap kali membagi-bagikan kekayaan dari kas negara, pertama-tama beliau shalat, kemudian berkata pada dinding, “Wahai dinding! Jadilah saksi! Aku menaruh kekayaan padamu melalui cara-cara yang benar dan membagikannya dengan benar.” [2]

Saudara-saudara Muslim yang tercinta, bumi akan menjadi saksi atas apa yang kita lakukan, maka kita harus berhati-hati dengan tindakan kita. Hendaknya kita menjadikannya sebagai saksi atas perbuatan baik kita dengan menunaikan shalat dan mengingat Allah عَزَّوَجَلَّ . Kita juga harus menjadikan pepohonan, batu,  pasir, dan yang lainnya sebagai saksi kita.

Menjadikan Jalan Sebagai Saksi Berzikir Kepada Allah عَزَّوَجَلَّ

Kapan pun,di mana pun pergi dan kemana pun, Sayyidinā Abū Malīḥ رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه biasa berzikir kepada Allah عَزَّوَجَلَّ di sepanjang perjalanan. Jika beliau lupa, maka beliau akan kembali dan menempuh jalan yang sama sambil berzikir. Beliau



[1] Sunan Al Tirmidzi, hal. 577, hadits 2.429

[2] Al Tafsīr Al Kabīr, bagian, 30, Surah Az Zalzalah, ayat, 4, jilid. 11, hal. 255