Book Name:Aaqa Ka Safar e Meraj
yang akan mereka dapatkan hanyalah kebinasaan. Ingatlah! Kehidupan di dunia ini hanya beberapa hari, sedangkan kehidupan di akhirat adalah kekal. Niscaya, orang yang berbahagia adalah orang yang bertobat dengan sungguh-sungguh dan berusaha memperbaiki kehidupan setelah mati. Beruntunglah orang yang masuk Surga dengan mengamalkan amalan yang mendatangkan keridhaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ . Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman dalam Juz 4, Surat Āl ꜤImrān, ayat 185:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَ اُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَؕ-وَ مَا الْحَیٰوةُ الدُّنْیَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ(۱۸۵)
Artinya: Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.[1]
Dinyatakan dalam Tafsir Ṣirāṭ Al Jinān, jilid 2, hal. 112:
Dari ayat yang penuh berkah ini, kita mengetahui bahwa kesuksesan yang hakiki di Hari Kiamat adalah terbebasnya seseorang dari Neraka dan masuk ke dalam Surga. Padahal, kesuksesan dunia adalah kesuksesan dari sudut pandangnya sendiri, namun jika kesuksesan ini merugikan kehidupan akhirat, maka itu adalah sarana kerugian yang hakiki. Terlebih lagi, orang yang melakukan segala sesuatu untuk meraih kesuksesan dunia dan tidak melakukan apa pun untuk meraih kesuksesan akhirat, maka ia pasti merugi. Oleh karena itu, hendaknya setiap Muslim lebih banyak memfokuskan diri dan bersungguh-sungguh dalam melakukan amalan yang dapat mendatangkan kesuksesan sejati dan menjauhi perbuatan yang dapat menghalangi tercapainya kesuksesan itu.
صَلُّوا عَلَی الْحَبِیْب! صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلٰی مُحَمَّد