Aaqa Ka Safar e Meraj

Book Name:Aaqa Ka Safar e Meraj

Aku berkata, ‘اَنَا عَرَ بِیٌّ  Aku adalah orang Arab. ’

Para Malaikat dengan rendah hati berkata, ‘لِرَجُلٍ مِنْ قُرَ يْش  Ini untuk laki-laki dari Quraisy. ’

Aku  berkata, ‘اَنَا قُرَشِيٌّ  Aku adalah orang Quraisy. ’

Para Malaikat dengan rendah hati berkata, ‘لِرَجُلٍ مِّنْ اُمَّۃِ مُحَمَّدٍ Itu untuk laki-laki dari ummat Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ  . ’

Aku menjawab, ‘اَنَا مُحَمَّدٌ  Aku adalah Muhammad. ’

Para Malaikat dengan rendah hati berkata, ‘لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ  Itu milik ‘Umar bin Khattab رَضِیَ اللہُ تَعَالٰی عَنْہُ .’

فَاَرَدْتُ اَنْ اَدْخُلَهُ فَاَنْظُرَ اِلَيْهِ،فَذَكَرْتُ غَيْرَتَكَ Aku ingin memasukinya untuk melihatnya, tetapi [ Wahai ‘Umar ] aku memikirkan rasa hormatmu. ”

Mendengar hal itu, Sayyidina ‘Umar bin Khaṭṭab رَضِیَ اللہُ تَعَالٰی عَنْہُ  dengan rendah hati berkata,

بِاَبِیْ وَاُمِّیْ يَا رَسُولَ اللّٰہ،اَعَلَیْکَ اَغَارُ Ya Rasulullah صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ  ! Semoga kedua orang tuaku berkorban untuk engkau. Bisakah aku cemburu? ”[1]

Salam para bidadari surga

Sayyidina Anas رَضِیَ اللہُ تَعَالٰی عَنْہُ  meriwayatkan bahwa Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ   bersabda:

Dalam perjalanan Mi’raj, aku memasuki sebuah tempat yang bernama ‘بَیْدَخdi Surga, yang di dalamnya terdapat tenda-tenda dari mutiara, zamrud hijau, dan rubi merah.

Para bidadari surga berkata: اَلسَّلَامُ عَلَیۡکَ یَارَسُوۡلَ الله “Ya Rasulullah! Semoga kedamaian menyertai engkau.”

Aku bertanya, “Wahai Jibril! Suara apakah itu? ”

Beliau menjawab dengan rendah hati, “Mereka adalah bidadari surga yang bercadar di dalam tenda-tenda. Mereka meminta izin kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  untuk menyampaikan salam kepadamu. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  pun memberi izin

kepada mereka. Atas hal itu, mereka berkata, ‘Kami adalah orang-orang yang akan selalu bergembira. Kami tidak akan pernah marah. Kami kekal. Kami tidak akan pernah pergi.’

 



[1] Ṣaḥīḥ Al Bukhārī, Kitāb Faḍāˈil Aṣḥāb Al Nabī, jilid. 2, hal 525, Hadits 3679: Sunan Al Tirmidzi, Kitāb Al Manāqib, jilid. 5, hal. 385, Hadits 3709, dipilih