Aaqa Ka Safar e Meraj

Book Name:Aaqa Ka Safar e Meraj

Mendengar hal tersebut, Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ   membacakan ayat 72 dalam surat Ar Raḥmān, Juzˈ 27:

حُوْرٌ مَّقْصُوْرٰتٌ فِی الْخِیَامِۚ(۷۲)

Bidadari-bidadari yang dipingit dalam kemah-kemah.[1]-[2]

Sungai dan burung surgawi

Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ   bersabda:

Aku masuk surga pada malam Mi'raj. Aku melihat kerikilnya terbuat dari mutiara dan tanahnya terbuat dari kasturi.[3] Kemudian, aku melihat empat aliran sungai. Yang satu airnya tidak berubah. Yang kedua airnya adalah susu yang rasanya tidak berubah. Yang ketiga airnya adalah anggur yang menyenangkan bagi yang meminumnya ( tidak memabukkan sama sekali ). Aliran sungai yang keempat adalah madu murni dan bersih. Burung-burung Surga seperti unta. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى  telah menyimpan ganjaran pahala yang demikian bagi hamba-hamba-Nya yang saleh di dalamnya, yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam pikiran seorang pun.[4]

صَلُّوا عَلَی الْحَبِیْب!                                               صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلٰی مُحَمَّد

Engkau adalah Imam para Nabi yang mulia عَـلَـيْـهِمُ الـسَّـلَام

Wahai para pecinta Wali suci! Salah satu aspek perjalanan Mi’raj adalah bahwa Nabi Tercinta, Nabi Muhammad صَلَّی اللہُ تَعَالٰی عَلَیْہِ وَاٰلِہٖ وَسَلَّمَ   memimpin seluruh para Nabi yang mulia عَـلَـيْـهِمُ الـسَّـلَام  dalam shalat pada malam tersebut. Disebutkan dalam sebuah hadits yang diberkahi, “Aku mengendarainya [Burāq] dan sampai di Baitul Muqaddas, lalu mengikatnya di tempat para Nabi عَـلَـيْـهِمُ الـسَّـلَام  mengikatkan


 

 



[1] Terjemahan Al Quran, bagian 27, Al Rahman, ayat 72,

[2] Al Bath wa Al Nushūr li Al Bayhaqī, hal. 215, Hadits 340

[3] Ṣaḥīḥ Al Bukhārī, Kitāb Aḥādīth Al Anbiyāˈ, jilid. 2, hal. 417, Hadits 3342 Dipilih

[4] Dalā’il Al Nubuwwah li Al Bayhaqī, jilid. 2, hal. 394