Dil Ki Sakhti

Book Name:Dil Ki Sakhti

tersebut akan tertarik pada dosa dan tidak merasa menyesal, serta tidak mau memohon ampun. [1]

Ini bukanlah penyakit hati biasa, melainkan penyakit yang sangat merusak sehingga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengutuk orang-orang yang berhati keras. Hal ini disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 74:

 

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُکُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِکَ فَہِیَ  کَالْحِجَارَۃِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَۃً         ؕ

Yang Artinya: Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia ( hatimu A) seperti batu. [2]

Hati yang lebih keras dari batu

Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Ayat ini ditujukan kepada kaum Bani Israil yang berhati keras pada masa Nabi Musa عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم. Mereka melihat tanda-tanda dan mukjizat besar dari Nabi Musa          عَـلَيْـهِ الـسَّـلاَم, tetapi mereka tetap lalai dan hati mereka menjadi lebih keras dari batu. Sebuah batu dapat menerima pengaruh sungai dan berubah dengan cara retak dan membiarkan air mengalir melewatinya, dan sebagian jatuh karena takut kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Akan tetapi, manusia yang telah diberi akal dan pemahaman, yang memiliki indera yang kuat dan yang memahami bukti-bukti dan adzab-adzab dari umat-umat terdahulu, tidak berpaling pada ketaatan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.[3]

صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب                                                صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد


 

 



[1] irā Al Jinān, jilid. 4, hal.370

[2] Terjemahan Al Quran, juz 1, Al Baqarah, ayat 74,

[3] irā Al Jinān, bagian 1, jilid. 1, hal. 146