Book Name:Dil Ki Sakhti
Karkhī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه berkata, “Makan berlebihan dapat mengeraskan hati.” [1]
صَلُّوۡا عَلَى الۡحَبِيۡب صَلَّى اللّٰهُ عَلٰى مُحَمَّد
Saudara-saudara Muslim yang terkasih! Manusia selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagi mereka, dan orang-orang yang berakal selalu berusaha untuk menghindari apa yang merugikannya. Tidak ada manfaat dari keras hati, oleh karena itu jika hati seseorang terjangkit penyakit ini, maka berikut adalah beberapa kerugian yang mungkin dia hadapi.
Salah satu kerugian dari keras hati adalah orang tersebut menjadi berani melakukan dosa. Kengerian alam kubur, ketakutan akan hari kiamat, pertanggungjawaban di akhirat, dan siksa neraka sama sekali tidak menjadi perhatiannya. Karena mengabaikan nasehat yang baik, maka orang tersebut menjadi berani dan blak-blakan, yang terkadang berujung pada sikap tidak hormat terhadap Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasul-Nya صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم, sehingga mengakibatkan dia kehilangan keimanan.
Ahli tafsir Al Quran terkenal, Mufti Aḥmad Yār Khan NaꜤīmī رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه berkata:
Adapun orang yang berani mengucapkan segala macam kebaikannya dan keburukannya tanpa ragu, ketahuilah bahwa hatinya keras dan tidak punya rasa malu. Keras hati itu ibarat