Book Name:Dil Ki Sakhti
Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Tidak diragukan lagi bahwa sifat keras hati adalah penyakit yang merusak yang menyebabkan seseorang jatuh ke dalam dosa. Sayyidina Abdullah bin Al Mubarak رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه berkata, “Hukuman terbesar bagi seorang mukmin adalah kerasnya hatinya.”[1] Hati yang keras menyebabkan seseorang lebih banyak berbuat dosa, jauh dari Islam, dan hilang kenikmatan dalam beribadah, dan hilang kenikmatan berdzikir kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Hal ini menjauhkan seseorang dari rahmat Allahسُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى , dan hal ini merupakan suatu tanda musibah. Ini adalah penyakit spiritual yang menciptakan lebih banyak penyakit.
Hal ini juga telah dikutuk dalam hadits. Berikut dua dampak buruk dari sifat keras hati. Nabi tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda:
1. Orang yang keras hatinya jauh dari rahmat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. [2]
1. Empat hal yang termasuk musibah:
* Ketidakmampuan untuk menangis.
* Kerasnya hati.
* Memiliki harapan-harapan yang tidak realistis.
* Keserakahan terhadap dunia.[3]
Saudara-saudara Muslim yang tercinta! Kita telah belajar bahwa sifat keras hati dapat menghalangi seseorang dari rahmat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى,