Dil Ki Sakhti

Book Name:Dil Ki Sakhti

setelahnya. Akibatnya, hal ini membuat hati menjadi keras. Nabi tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Wahai manusia! Kecuali mengingat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, jangan banyak bicara, karena banyak bicara akan mengeraskan hati. Sesungguhnya orang-orang yang keras hatinya adalah orang-orang yang paling jauh dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.” [1]

3.   Tertawa berlebihan menjadi penyebab lain mengapa hati menjadi keras. Nabi tercinta, Nabi Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم bersabda, “Jangan banyak tertawa, karena tertawa secara berlebihan menyebabkan matinya hati (yaitu menjadi keras).”[2]

Nabi, Muhammad صَلَّى الـلّٰـهُ عَلَيْهِ وَاٰلِهٖ وَسَلَّم juga bersabda, “Jangan banyak tertawa karena dapat menghilangkan cahaya pada wajah.” [3]

4.   Penyebab keras hati yang keempat adalah lalai dalam mengingat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Hati dapat berada dalam empat keadaan: tinggi, lapang, rendah, dan keras. Tingginya hati adalah karena mengingat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى , luasnya hati karena menerima keridhaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, rendahnya hati karena sibuk dengan selain Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan kerasnya hati karena lalai dari mengingat-Nya.[4]

5.   Makan sampai kenyang tidak hanya mengeraskan hati, tetapi juga   membuat malas beribadah dan merusak kesehatan. Sayyidina Bisyr bin Ḥārits رَحْمَةُ الـلّٰـهِ عَـلَيْه berkata, “Makan berlebihan adalah salah satu kebiasaan yang menyebabkan keras hati.”[5] Sayyidina MaꜤrūf al


 

 



[1] Sunan Al Tirmidzī, jilid. 4, hal. 184, Hadits 2419 

[2] Sunan Ibn Mājah, jilid. 4, hal. 465, Hadits 4193

[3] Al Targhīb wa Al Tarhīb, jilid. 3, hal. 340, Hadits 27 

[4] Shāhirāhe Awliyāˈ, p. 10

[5] ilyat Al Awliyāˈ, jilid. 8, p. 392, selected